PT Tri Ananda Pilar Abadi, salah satu agen gas elpiji 3 kg beralamat di Batu Aji, dengan tujuan distribusi ke Sekupang |
GOLDENKEPRI.COM | Batam - Krisis kelangkaan gas elpiji 3 kg melanda wilayah Batam, khususnya daerah Batu Aji dan Sagulung, memicu keresahan di kalangan masyarakat. Di beberapa lokasi, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut. Beberapa warga bahkan mengaku harus mencari hingga ke daerah lain demi mendapatkan (tabung gas) ini.
Salah seorang warga yakni Santi mengungkapkan kesulitannya. “Biasanya gas mudah di dapat di pangkalan sekitar Batu Aji dan Sagulung, tapi sudah seminggu terakhir saya kesulitan mencari gas. Sampai saya tidak bisa masak di rumah; terpaksa lah harus membeli nasi dan lauk di luar," keluhnya.
Ia menambahkan,"Saya sampai mencari ke daerah Tanjung Piayu. Itu pun harganya sangat mahal, sampai Rp25.000 satu tabung. Belum lagi biaya jemput habis Rp40.000. Jadi total membeli gas secara keseluruhan Rp65.000,” keluhnya.
Ketika media menyambangi salah satu agen yaitu PT Tri Ananda Pilar Abadi (berlokasi di Kel. Buliang, Kec. Batu Aji, dengan pendistribusian tabung gas elpiji 3 kg ke daerah Sekupang) pada Jumat (20/09), pihak manajemen, Fitri, menyampaikan,"Kalau dari agen kami, khususnya penyaluran ke daerah Sekupang, penyaluran per pangkalan berjalan normal, sesuai dengan kitir (daftar pengiriman) seperti biasa. Jadi tidak ada gejolak di agen kami," ujar Fitri.
Lebih lanjut, Fitri menjelaskan bahwa pihaknya menyalurkan sekitar 3.350 tabung gas sesuai alokasi yang diterima, dan seluruhnya telah didistribusikan ke 184 pangkalan di bawah tanggung jawab mereka. "Semua penyaluran berjalan dengan lancar, pengambilan lancar, penyaluran ke masyarakat juga lancar. Terlebih supply dari Pertamina berjalan seperti biasa, tidak ada masalah," tambahnya.
Pertanyaannya, jika penyaluran di Sekupang berjalan normal, mengapa kelangkaan terjadi di Batu Aji dan Sagulung?
Beberapa pengamat mencurigai adanya ketidakseimbangan dalam distribusi di daerah tertentu, atau adanya masalah logistik yang menyebabkan keterlambatan di kedua wilayah tersebut. Ada juga spekulasi bahwa tingginya permintaan di Batu Aji dan Sagulung, yang merupakan kawasan padat penduduk, tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Camat Batu Aji dan Sagulung mengenai alasan spesifik kelangkaan gas di Batu Aji dan Sagulung. Namun, warga berharap agar pemerintah daerah dan pihak distribusi segera turun tangan untuk memastikan pasokan gas elpiji 3 kg kembali normal.
(Pa Yong)